Selasa, 30 Agustus 2016

TIM 2 SMK/STM TUREN

KARYA TULIS ILMIAH / REVITALISASI LAGU-LAGU DAERAH

PENGEMBANGAN APLIKASI BERBASIS WEB
SEBAGAI REVITALISASI LAGU-LAGU DAERAH


A.      LATAR BELAKANG
Indonesia adalah Negara kepulauan dengan berbagai kemajemukan bangsa dan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia mempunyai ragam yang sangat kompleks mulai dari upacara-upacara adat, pakaian adat, rumah adat, cerita rakyat, sampai pada kesenian daerah. Kekayaan budaya itu merupakan salah satu kelebihan dan kebanggaan bangsa Indonesia, namun banyak generasi-generasi muda bangsa yang pengetahuannya sangat minim akan kebudayaannya sendiri khususnya kesenian daerah. Muchlis (1995) lagu daerah di Indonesia yang teridentifikasi berjumlah 201 lagu. Lagu daerah merupakan lagu kedaerahan yang mencerminkan tentang budaya dan adat istiadat daerah. Lagu daerah diciptakan oleh seseorang pribumi dari daerah tersebut. Lirik serta bahasa yang digunakannya juga menggunakan bahasa daerah masing-masing. Lagu daerah hanya bersifat kedaerahan sehingga tidak populer secara nasional.
Lagu daerah Indonesia merupakan salah satu bentuk kebudayaan dan kesenian daerah yang terlupakan kehadirannya. Minat masyarakat terhadap lagu daerah menurun seiring berkembangnya musik-musik popular dan lagu-lagu asing. Hal ini paling terasa di kota-kota besar sebagai pusat arus globalisasi. Semakin banyak kemajuan yang terjadi justru semakin besar masyarakat terbawa arus globalisasi dan mulai melupakan lagu daerahnya sendiri. Pada Tahun 2007 hingga 2012 Malaysia sudah 7 kali mengakuisisi budaya Indonesia sebagai warisan budaya Indonesia. Salah satunya adalah pada Desember 2008 lagu daerah Maluku yang berjudul Rasa Sayange diklaim sebagai lagu daerah bangsa Jiran. Pengklaiman ini merupakan salah satu bentuk ketidakpedulian bangsa Indonesia dengan lagu daerahnya sendiri.
 Dilansir dari Ambon Ekspress, nasionalisme generasi muda dari tingkat SD hingga SMA mulai tergerus dengan peradaban asing.  Banyak siswa yang tidak mengetahui lagu dari daerahnya sendiri sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru menerapkan kebijakan menghafalkan lagu daerah di sekolah. Masyarakat modern sibuk mengikuti arus globalisasi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, namun lupa untuk melestarikan budayanya sendiri. Selain itu, Antara News juga memperlihatkan bahwa pesatnya perkembangan lagu-lagu modern seperti jenis dangdut, pop, dan rock telah menyebabkan lunturnya penggunaan lagu-lagu daerah. Antara News mengkaji bahwa masyarakat akan lebih riuh gemuruh bersenandung dengan lagu-lagu pop nasional dan akan menjadi bisu jika dilantunkan lagu daerah, bahkan lagu tersebut dari daerahnya sendiri. Tempo Institut.org juga mengklaim bahwa lagu-lagu daerah kian tergerus dengan lagu-lagu kontemporer sehingga lagu-lagu warisan nenek moyang menjadi ditinggalkan.
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas umat manusia. Pekerjaan dalam semua bidang bergantung pada produk-produk teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini untuk mendukung  keberhasilan aktivitas yang dilakukan dalam berbagai bidang-bidang tersebut. Berdasarkan Internet World Stats pada November 2015, Indonesia berada di peringkat keempat pengguna Internet dari 10 negara pengguna Internet terbesar di Asia. Pengguna internet di Indonesia mencapai 78 juta jiwa. Rasio pengguna internet Indonesia menjadi 30,5% dari jumlah penduduk saat ini. Indonesia memperlihatkan bahwa aplikasi-aplikasi yang menggunakan internet akan lebih berkembang.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaiaman membuat revitalisasi menggunakan aplikasi berbasis web?
2.      Bagaimana revitalisasi lagu-lagu daerah menggunakan aplikasi berbasis web?

C.       TUJUAN
1.      Bagaiaman membuat revitalisasi menggunakan aplikasi berbasis web?
2.      Bagaimana revitalisasi lagu-lagu daerah menggunakan aplikasi berbasis web?

D.      PEMBAHASAN
1.      Revitalisasi Lagu Daerah
Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia adalah lagu daerah. Lagu daerah merupakan lagu yang berasal dari suatu daerah tertentu yang dinyanyikan oleh rakyat daerah tersebut. Lagu-lagu daerah pada umumnya bertemakan hal-hal yang ringan seperti kegiatan sehari-hari, agar lagu tersebut mudah diingat oleh rakyat di daerah mana lagu itu berasal.  Lagu daerah biasanya digunakan untuk upacara adat, permainan anak-anak, pernikahan, kidung, dan sebagainya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, revitalisasi adalah perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali. Revitalisasi lagu-lagu daerah merupakan menggiatkan kembali lagu-lagu daerah. Ada beberapa fungsi revitalisasi lagu-lagu daerah, yaitu:
1)      Mencegah Punahnya lagu daerah
Masuknya budaya asing dan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membuat pencampuran budaya yang sangat besar. Budaya asing yang amsuk ke Indonesia tidak dapat disaring lagi karena terbukanya dunia global pada era saat ini. Budaya asing kian mempengaruhi budaya indonesia. Bahkan generasi muda saat ini lebih mengenal dan menghafal lagu-lagu asing seperti K-Pop, Hollywod dll. Masuknya budaya asing ini tak dapat dipungkiri dari sektor teknologi informasi yang sangat berkembang pesat. Dunia seperti tak memiliki batas. Akses budaya apapun dapat dilihat dengan mudah.
Selain pengaruh budaya asing, lagu populer di Negeri sendiri pun sangat mempengaruhi lagu daerah. Kepopuleran lagu pop, rock, dangdut, sampai jazz lantas membuat lagu daerah menjadi tidak berdaya. Lagu daerah berada pada posisi terendah dan hampir punah. Maka tak heran, hanya beberapa lagu daerah yang sering dilantunkan padahal jumlah lagu daerah di Indonesia dengan keanekaragaman budaya yang sangat banyak memiliki lagu daerah yang banyak pula.
2)      Meningkatkan Rasa Bangga terhadap Daerah Sendiri
Lagu daerah dapat meningkatkan rasa bangga terhadap daerah sendiri. Generasi muda harus mengetahui bahwa derahnya punya banyak sekali lagu daerah dari makna yangs angat ringan hingga makna lagu-lagu yang bertemakan adat dan kebudayaan dari daerah tersebut. Lagu daerah merupakan identitas dari daerah tersebut. Lagu daerah juga mencerminkan karakter dari sebuah daerah. Lagu daerah harus dijunjung tinggi dan di kenali dengan baik, karena lagu daerah merupakan aset adat istiadat yang sangat baik dalam pengenalan kebudayaan nenek moyang bagi generasi muda pada daerah tersebut.


3)      Indonesia sebagai Pengguna Internet Nomor empat terbesar di ASIA
Berdasarkan Internet World Stats pada November 2015, Indonesia berada di peringkat keempat pengguna Internet dari 10 negara pengguna Internet terbesar di Asia. Pengguna internet di Indonesia mencapai 78 juta jiwa. Rasio pengguna internet Indonesia menjadi 30,5% dari jumlah penduduk saat ini. Indonesia memperlihatkan bahwa aplikasi-aplikasi yang menggunakan internet akan lebih berkembang.
Gambar 1.1 Pengguna internet terbesar di ASIA

2.      Aplikasi Web
Web pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992. Hal ini sebagai hasil usaha pengembangan yang dilakukan CERN di Swiss. Internet dan web adalah dua hal yang berbeda. Internet yaitu yang dapat menampilkan web-nya, sedangkan web adalah yang ditampilkannya yang berupa susunan dari halaman-halaman yang menggunakan teknologi web dan saling berkaitan satu sama lain. Suatu standar teknologi web saat ini sudah tersusun, meskipun penerapannya belum didukung oleh seluruh pengembang web. Standar ini disusun oleh suatu badan yaitu World Wide Web Consortium (W3C). Standar ini dibutuhkan karena semakin banyaknya variasi dalam teknologi web sehingga terkadang satu sama lain tidak kompatibel. Suatu aplikasi web (bahasa Inggris: web application atau sering disingkat webapp) adalah suatu aplikasi yang diakses menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti Internet atau intranet.  Adapun Gambaran rincian aplikasi web, terbagi menjadi 3 (tiga) lapisan model, yaitu:
Gambar 1.2 Web Model Application
Aplikasi web merupakan sebuah aplikasi yang mengunakan teknologi browser untuk menjalankan aplikasi dan diakses melalui jaringan computer. Secara konsep aplikasi web merupakan aplikasi yang diakses mengunakan web berowser melalui jaringan internet atau intranet. Aplikasi web juga merupakan suatu perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa pemrograman yang mendukung perangkat lunak berbasis web seperti HTML, JavaScript, CSS, Ruby, Python, Php, Java dan bahasa pemrograman lainnya. Aplikasi web memiliki keunggulan sebagai berikut:
·         Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan
·         Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi
·         Dapat dijalankan di sistem operasi manapun. Tidak perduli apakah kita menggunakan linux, windows, aplikasi berbasis web dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan akses internet
·         Dapat diakses lewat banyak media seperti: computer, handheld dan handphone yang sudah sesuai dengan standard WAP
·         Tidak perlu spesifikasi computer yang tingggi untuk menggunakan aplikasi berbasis web ini, sebab di beberapa kasus, sebagian besar proses dilakukan di web server penyedia aplikasi berbasis web ini.



1)      Deskripsi Aplikasi Web
Aplikasi berbasis web adalah sebuah web statis yang bisa diakses oleh semua perangkat desktop yang terkoneksi internet. Aplikasi web ini dapat diakses oleh semua pihak dengan menggunakan semua web browser, namun disarankan menggunakan versi browser yang terbaru. Aplikasi berbasis web ini akan menampilkan dan memutar lagu-lagu tradisional Indonesia sesuai dengan daerah yang dipilih oleh pengguna.

2)      Batasan Masalah
Asumsi dan ruang lingkup permasalahan yang dikerjakan dalam analisis ini adalah:
·         Aplikasi web ini dikhususkan untuk informasi lagu daerah yang bisa didengarkan langsung ketika mengklik fitur yang ada.
·         Semua pengguna dapat mengakses web ini tanpa menggunakan akun apa pun. Sehingga bersifat layak society public services.
·         Penggunaan aplikasi web ini difokuskan pada perangkat desktop atau laptop.
3)      Desain Layout Aplikasi Web
Gambar 2.1 Halaman Depan Website

Gambar diatas adalah tampilan awal dari aplikasi web pengenalan lagu-lagu tradisional Indonesia. User diberikan 3 buah menu pilihan yakni 1) pengembang: menu tersebut akan mengarahkan pengunjung untuk melihat identitas dari pengembang aplikasi web ini. 2) panduan: berisikan cara pengoperasioan aplikasi web pengenalan lagu tradisional Indonesia. 3) masuk: digunakan untuk memasuki menu yang menjadi indeks dari daerah-daerah di Indonesia.
Halaman pengembang:
Gambar 2.2 Halaman Pengembang
Halaman petunjuk penggunaan:
Gambar 2.3 Halaman Petunjuk Penggunaan

Gambar 2.4 Halaman Peta Lokasi

Pada gambar di atas pengunjung akan menjumpai nama-nama provinsi di Indonesia. Ketika pengunjung memilih salah satu provinsi, maka pengunjung akan diarahkan untuk menuju halaman daftar lagu-lagu tradisional berdasarkan daerah yang sudah dipilih oleh pengunjung.
Gambar 2.5 Halaman Lagu-Lagu Adat

Beberapa gambar tersebut merupakan prototype dari aplikasi web pengenalan lagu tradisional Indonesia, aplikasi masih dalam tahap pengembangan agar bisa menjadi lebih baik.
E.       KESIMPULAN
Lagu-lagu daerah memerlukan revitalisasi sebagai pengembangan karakter bangsa.  Salah satu upaya dalam merevitalisasi lagu daerah melalui aplikasi berbasis web karena seluruh aktivitas masyarakat bertumpu pada teknologi indormasi dan komunikasi dengan pengguna internet berjumlah 78 juta yang memiliki rasio 30,5% dari jumlah penduduk di Indonesia.

F.      DAFTAR PUSTAKA
·         Ambon Ekspress. 16 September 2015. Siswa Diwajibkan Mengetahui Lagu-Lagu Nasional dan Daerah, (http://ambonekspres.fajar.co.id), diakses Agustus 2016.
·         Antara News. 30 Oktober 2007. Lagu Daerah Sudah Mulai Dilupakan, (http://antaranews.com), diakses Agustus 2016.
·         Muchlis. 1995. Lagu-Lagu untuk Sekolah Dasar dan Lnajutan: Lagu Rakyat. Jakarta: Jakarta Mustika.
·         Nisita, Dian. 2012. Lagu Daerah, Riwayatmu Kini, (Online), (http://tempo-institute.org), diakses Agustus 2016.

TIM 2 SMK/STM TUREN

About TIM 2 SMK/STM TUREN -

Kami adalah Tim Blog 2 SMK/STM Turen yang siap berkompetisi dalam ajang JB-ITC Blog Competition 2016 Universitas Negeri Malang

Subscribe to this Blog via Email :